INFO 0852-8376-7026
login alumniregister alumni
  • Home
  • profile
    • Visi Misi dan Value
    • About
    • Sejarah Sekolah
    • Video Tour
    • Profil Guru
  • event
    • news
    • agenda
  • article
  • gallery
  • PPDB
  • achievement
  • creative corner
  • Facility
  • Extracurricular
Kamis Manis Berbagi Berkat Tarakanita 3

Kamis Manis Berbagi Berkat 

Oleh Rayzel Delphynia Karlana dan Rafaela Gytha Anindya Prasetyo 

 

Sekolah Tarakanita 3 melakukan aksi bela rasa dengan membagi lauk pauk pada saudara-saudari kita yang tinggal di sekitar sekolah. Tujuan aksi bela rasa yang diselenggarakan Sekolah Tarakanita 3 ini untuk menjalin silaturahmi antara sekolah dengan warga sekitar sekolah. Di bulan ini, tak hanya umat Katolik saja yang berpantang dan puasa pada masa prapaskah, saudara-saudari muslim yang tinggal di sekitar sekolah juga sedang menjalankan ibadah puasa. Walaupun ajaran dan kepercayaan berbeda, namun niat dan tujuan tetap sama, yaitu untuk bertobat dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

“Kegiatan ini dalam rangka buka puasa sekaligus untuk menjalin kebersamaan” kata Ibu Adriana Pramita Siwi, Kepala SMP Tarakanita 3, Kamis (20/2). 

Aksi Sekolah Tarakanita 3 direspon hangat oleh warga sekitar sekolah. Warga menyambut dengan terbuka lauk pauk yang diberikan sekolah. Lauk ini bisa dijadikan teman untuk berbuka puasa.

“Terima kasih ya, sukses selalu” kata salah satu warga. Indahnya persaudaraan, membuat hati lega, dan mengalirnya percakapan akrab di antara kami menumbuhkan semangat kebersamaan yang harus dijaga. Sebab sesungguhnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan sesama untuk hidup, aksi ini didukung penuh oleh pihak sekolah yang mengajarkan siswa-siswi untuk hidup berbela rasa sejak dini. 

Blok Tarakanita 3, TK - SD - SMP ikut serta dalam aksi nyata cinta kasih tanpa syarat. Perbedaan tak menutup kesempatan dalam melakukan kebaikan kepada sesama.  Harapannya, semoga melalui aksi kasih ini bisa menginspirasi bahwa tidak perlu gengsi untuk memberi aksi, aksi kecil bisa menghasilkan buah melimpah bagi diri sendiri dan sesama. 

Tuhan Yesus memberkati!


Kamis Manis Berbagi Berkat Tarakanita 3

Kamis Manis Berbagi Berkat 

Oleh Rayzel Delphynia Karlana dan Rafaela Gytha Anindya Prasetyo 

 

Sekolah Tarakanita 3 melakukan aksi bela rasa dengan membagi lauk pauk pada saudara-saudari kita yang tinggal di sekitar sekolah. Tujuan aksi bela rasa yang diselenggarakan Sekolah Tarakanita 3 ini untuk menjalin silaturahmi antara sekolah dengan warga sekitar sekolah. Di bulan ini, tak hanya umat Katolik saja yang berpantang dan puasa pada masa prapaskah, saudara-saudari muslim yang tinggal di sekitar sekolah juga sedang menjalankan ibadah puasa. Walaupun ajaran dan kepercayaan berbeda, namun niat dan tujuan tetap sama, yaitu untuk bertobat dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

“Kegiatan ini dalam rangka buka puasa sekaligus untuk menjalin kebersamaan” kata Ibu Adriana Pramita Siwi, Kepala SMP Tarakanita 3, Kamis (20/2). 

Aksi Sekolah Tarakanita 3 direspon hangat oleh warga sekitar sekolah. Warga menyambut dengan terbuka lauk pauk yang diberikan sekolah. Lauk ini bisa dijadikan teman untuk berbuka puasa.

“Terima kasih ya, sukses selalu” kata salah satu warga. Indahnya persaudaraan, membuat hati lega, dan mengalirnya percakapan akrab di antara kami menumbuhkan semangat kebersamaan yang harus dijaga. Sebab sesungguhnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan sesama untuk hidup, aksi ini didukung penuh oleh pihak sekolah yang mengajarkan siswa-siswi untuk hidup berbela rasa sejak dini. 

Blok Tarakanita 3, TK - SD - SMP ikut serta dalam aksi nyata cinta kasih tanpa syarat. Perbedaan tak menutup kesempatan dalam melakukan kebaikan kepada sesama.  Harapannya, semoga melalui aksi kasih ini bisa menginspirasi bahwa tidak perlu gengsi untuk memberi aksi, aksi kecil bisa menghasilkan buah melimpah bagi diri sendiri dan sesama. 

Tuhan Yesus memberkati!


Studi Lapangan Peserta Didik Kelas 8 SMP Tarakanita 3 ke Yogyakarta

Mengenal Budaya dan Sejarah: Studi Lapangan SMP Tarakanita 3 ke Yogyakarta

Oleh: Christin Olivia Tanone


Peserta didik kelas 8 mengikuti studi lapangan ke Yogyakarta. Peserta didik berkegiatan selama 3 hari 2 malam pada 26-28 Februari 2025. Perjalanan menuju Yogyakarta dimulai pukul 7.00 dengan menggunakan bus. Perjalanan ke Yogyakarta menempuh waktu sekitar 12 jam. Hari pertama sampai, peserta didik menuju hotel untuk merapikan barang bawaan. Peserta didik dibebaskan menggunakan alat elektronik selama aktivitas tetapi alat elektronik khususnya HP  dikumpulkan pada malam hari pukul 22.00-06.00 WIB. 

Pada hari kedua, peserta didik memulai hari dengan mandi dan sarapan di hotel. Destinasi pertama peserta didik adalah menuju Museum Carolus Borromeus di Gejayan. Suster-suster CB menyambut dan mempersilakan peserta didik untuk berkeliling. Tempat pertama yang dikunjungi peserta didik adalah pemakaman para suster. Peserta didik berkunjung dan berdoa untuk para suster terdahulu. Selanjutnya, peserta didik diperbolehkan untuk keliling area pemakaman. Tempat kedua adalah Hosti Bakery atau tempat pembuatan hosti, peserta didik diajarkan cara membuat hosti. Tempat ketiga yang dikunjungi adalah Museum, peserta didik dijelaskan mengenai suster CB, Santo Carolus Borromeus, dan sejarah kongregasi CB.

Destinasi kedua yang dikunjungi peserta didik adalah Desa Pancoh. Tempat pertama yang dikunjungi, yaitu rumah gamelan. Peserta didik diajarkan cara memainkan gamelan, secara bergantian peserta didik memainkannya sambil mendengar penjelasan terkait gamelan. Tempat kedua peserta didik menuju pendopo, peserta didik makan siang terlebih dahulu dilanjutkan dengan aktivitas membuat sayang suketi. Tempat ketiga kami menuju sawah, di sana kami menanam padi. Peserta didik dapat membasuh dan membersihkan tangan dan kaki di selokan yang memiliki air bersih. 

Destinasi ketiga yang dikunjungi peserta didik, yaitu Merapi Adventure. Sesampainya peserta didik di sana, peserta didik diarahkan untuk foto bersama. Peserta didik menaiki jeep yang berisi 4 orang. Peserta didik mengelilingi 3 tempat, yang pertama Bunker Kaliadem. Di sana peserta didik diperbolehkan untuk masuk ruangan yang berisi batu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Tempat kedua yaitu Sisa Hartaku, di sana peserta didik masuk ke museum mini yang berisi barang dan bukti yang menjadi saksi bisu erupsi Gunung Merapi. Tempat ketiga yaitu Trek Basah Kali kuning. Tempat ini merupakan jalur berlubang yang akan dilewati oleh jeep peserta didik. Setelah itu, peserta didik berganti pakaian untuk melanjutkan aktivitas ke destinasi selanjutnya. 

Destinasi keempat yang dikunjungi peserta didik, yaitu Malioboro. Di sana peserta didik dibebaskan untuk ke mana saja dalam kelompok jalan-jalannya. Ada berbagai aktivitas yang peserta didik didik lakukan, seperti berkeliling tempat-tempat, membeli oleh-oleh, masuk ke rumah hantu, berfoto-foto, dan lainnya. Peserta didik juga diberi kupon makan malam. Setelah itu, peserta didik kembali ke hotel untuk membersihkan dan membereskan barang-barang, serta mengumpulkan HP. 

Perjalanan hari ketiga peserta didik di Yogyakarta, memulai hari dengan mandi dan sarapan di hotel sambil membawa barang bawaan. Ada beberapa tempat terakhir yang akan dikunjungi peserta didik. Destinasi pertama adalah perjalanan menuju Keraton Yogyakarta. Di sana, peserta didik dijelaskan makna dari setiap sudut keraton. Peserta didik juga berfoto sebagai kenangan. Destinasi Kedua menuju Ganjuran. Di sana peserta didik berdoa masing-masing dan berkeliling melihat-lihat area Gereja Ganjuran. Destinasi ketiga yaitu pusat oleh-oleh DJava di sana kami membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Destinasi keempat yaitu Candi Prambanan, ini menjadi destinasi terakhir yang dikunjungi peserta didik di Yogyakarta. Di sana peserta didik mendengarkan penjelasan dari pengelola candi mengenai sejarah candi, nama-nama candi, batu, dan patung yang ada di sana. Setelah selesai, peserta didik melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta dan berhenti untuk makan malam di RM Kurnia Kendal. Perjalanan berlanjut, peserta didik beristirahat di bus dan sampai di Jakarta sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Studi lapangan memberi pengalaman dan warna bagi pembelajaran peserta didik kelas 8 SMP Tarakanita 3. Peserta didik dapat belajar mengunjungi tempat bersejarah dan lingkungan secara bersamaan. Perjalanan studi lapangan kali ini menjadi studi lapangan pertama yang diselenggarakan sejak pandemi terjadi. Terima kasih Yogyakarta untuk kenangannya.  


Studi Lapangan Peserta Didik Kelas 8 SMP Tarakanita 3 ke Yogyakarta

Mengenal Budaya dan Sejarah: Studi Lapangan SMP Tarakanita 3 ke Yogyakarta

Oleh: Christin Olivia Tanone


Peserta didik kelas 8 mengikuti studi lapangan ke Yogyakarta. Peserta didik berkegiatan selama 3 hari 2 malam pada 26-28 Februari 2025. Perjalanan menuju Yogyakarta dimulai pukul 7.00 dengan menggunakan bus. Perjalanan ke Yogyakarta menempuh waktu sekitar 12 jam. Hari pertama sampai, peserta didik menuju hotel untuk merapikan barang bawaan. Peserta didik dibebaskan menggunakan alat elektronik selama aktivitas tetapi alat elektronik khususnya HP  dikumpulkan pada malam hari pukul 22.00-06.00 WIB. 

Pada hari kedua, peserta didik memulai hari dengan mandi dan sarapan di hotel. Destinasi pertama peserta didik adalah menuju Museum Carolus Borromeus di Gejayan. Suster-suster CB menyambut dan mempersilakan peserta didik untuk berkeliling. Tempat pertama yang dikunjungi peserta didik adalah pemakaman para suster. Peserta didik berkunjung dan berdoa untuk para suster terdahulu. Selanjutnya, peserta didik diperbolehkan untuk keliling area pemakaman. Tempat kedua adalah Hosti Bakery atau tempat pembuatan hosti, peserta didik diajarkan cara membuat hosti. Tempat ketiga yang dikunjungi adalah Museum, peserta didik dijelaskan mengenai suster CB, Santo Carolus Borromeus, dan sejarah kongregasi CB.

Destinasi kedua yang dikunjungi peserta didik adalah Desa Pancoh. Tempat pertama yang dikunjungi, yaitu rumah gamelan. Peserta didik diajarkan cara memainkan gamelan, secara bergantian peserta didik memainkannya sambil mendengar penjelasan terkait gamelan. Tempat kedua peserta didik menuju pendopo, peserta didik makan siang terlebih dahulu dilanjutkan dengan aktivitas membuat sayang suketi. Tempat ketiga kami menuju sawah, di sana kami menanam padi. Peserta didik dapat membasuh dan membersihkan tangan dan kaki di selokan yang memiliki air bersih. 

Destinasi ketiga yang dikunjungi peserta didik, yaitu Merapi Adventure. Sesampainya peserta didik di sana, peserta didik diarahkan untuk foto bersama. Peserta didik menaiki jeep yang berisi 4 orang. Peserta didik mengelilingi 3 tempat, yang pertama Bunker Kaliadem. Di sana peserta didik diperbolehkan untuk masuk ruangan yang berisi batu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Tempat kedua yaitu Sisa Hartaku, di sana peserta didik masuk ke museum mini yang berisi barang dan bukti yang menjadi saksi bisu erupsi Gunung Merapi. Tempat ketiga yaitu Trek Basah Kali kuning. Tempat ini merupakan jalur berlubang yang akan dilewati oleh jeep peserta didik. Setelah itu, peserta didik berganti pakaian untuk melanjutkan aktivitas ke destinasi selanjutnya. 

Destinasi keempat yang dikunjungi peserta didik, yaitu Malioboro. Di sana peserta didik dibebaskan untuk ke mana saja dalam kelompok jalan-jalannya. Ada berbagai aktivitas yang peserta didik didik lakukan, seperti berkeliling tempat-tempat, membeli oleh-oleh, masuk ke rumah hantu, berfoto-foto, dan lainnya. Peserta didik juga diberi kupon makan malam. Setelah itu, peserta didik kembali ke hotel untuk membersihkan dan membereskan barang-barang, serta mengumpulkan HP. 

Perjalanan hari ketiga peserta didik di Yogyakarta, memulai hari dengan mandi dan sarapan di hotel sambil membawa barang bawaan. Ada beberapa tempat terakhir yang akan dikunjungi peserta didik. Destinasi pertama adalah perjalanan menuju Keraton Yogyakarta. Di sana, peserta didik dijelaskan makna dari setiap sudut keraton. Peserta didik juga berfoto sebagai kenangan. Destinasi Kedua menuju Ganjuran. Di sana peserta didik berdoa masing-masing dan berkeliling melihat-lihat area Gereja Ganjuran. Destinasi ketiga yaitu pusat oleh-oleh DJava di sana kami membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Destinasi keempat yaitu Candi Prambanan, ini menjadi destinasi terakhir yang dikunjungi peserta didik di Yogyakarta. Di sana peserta didik mendengarkan penjelasan dari pengelola candi mengenai sejarah candi, nama-nama candi, batu, dan patung yang ada di sana. Setelah selesai, peserta didik melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta dan berhenti untuk makan malam di RM Kurnia Kendal. Perjalanan berlanjut, peserta didik beristirahat di bus dan sampai di Jakarta sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Studi lapangan memberi pengalaman dan warna bagi pembelajaran peserta didik kelas 8 SMP Tarakanita 3. Peserta didik dapat belajar mengunjungi tempat bersejarah dan lingkungan secara bersamaan. Perjalanan studi lapangan kali ini menjadi studi lapangan pertama yang diselenggarakan sejak pandemi terjadi. Terima kasih Yogyakarta untuk kenangannya.  


Studi Lapangan Peserta Didik Kelas 8 SMP Tarakanita 3 ke Yogyakarta

Mengenal Budaya dan Sejarah: Studi Lapangan SMP Tarakanita 3 ke Yogyakarta

Oleh: Christin Olivia Tanone


Peserta didik kelas 8 mengikuti studi lapangan ke Yogyakarta. Peserta didik berkegiatan selama 3 hari 2 malam pada 26-28 Februari 2025. Perjalanan menuju Yogyakarta dimulai pukul 7.00 dengan menggunakan bus. Perjalanan ke Yogyakarta menempuh waktu sekitar 12 jam. Hari pertama sampai, peserta didik menuju hotel untuk merapikan barang bawaan. Peserta didik dibebaskan menggunakan alat elektronik selama aktivitas tetapi alat elektronik khususnya HP  dikumpulkan pada malam hari pukul 22.00-06.00 WIB. 

Pada hari kedua, peserta didik memulai hari dengan mandi dan sarapan di hotel. Destinasi pertama peserta didik adalah menuju Museum Carolus Borromeus di Gejayan. Suster-suster CB menyambut dan mempersilakan peserta didik untuk berkeliling. Tempat pertama yang dikunjungi peserta didik adalah pemakaman para suster. Peserta didik berkunjung dan berdoa untuk para suster terdahulu. Selanjutnya, peserta didik diperbolehkan untuk keliling area pemakaman. Tempat kedua adalah Hosti Bakery atau tempat pembuatan hosti, peserta didik diajarkan cara membuat hosti. Tempat ketiga yang dikunjungi adalah Museum, peserta didik dijelaskan mengenai suster CB, Santo Carolus Borromeus, dan sejarah kongregasi CB.

Destinasi kedua yang dikunjungi peserta didik adalah Desa Pancoh. Tempat pertama yang dikunjungi, yaitu rumah gamelan. Peserta didik diajarkan cara memainkan gamelan, secara bergantian peserta didik memainkannya sambil mendengar penjelasan terkait gamelan. Tempat kedua peserta didik menuju pendopo, peserta didik makan siang terlebih dahulu dilanjutkan dengan aktivitas membuat sayang suketi. Tempat ketiga kami menuju sawah, di sana kami menanam padi. Peserta didik dapat membasuh dan membersihkan tangan dan kaki di selokan yang memiliki air bersih. 

Destinasi ketiga yang dikunjungi peserta didik, yaitu Merapi Adventure. Sesampainya peserta didik di sana, peserta didik diarahkan untuk foto bersama. Peserta didik menaiki jeep yang berisi 4 orang. Peserta didik mengelilingi 3 tempat, yang pertama Bunker Kaliadem. Di sana peserta didik diperbolehkan untuk masuk ruangan yang berisi batu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Tempat kedua yaitu Sisa Hartaku, di sana peserta didik masuk ke museum mini yang berisi barang dan bukti yang menjadi saksi bisu erupsi Gunung Merapi. Tempat ketiga yaitu Trek Basah Kali kuning. Tempat ini merupakan jalur berlubang yang akan dilewati oleh jeep peserta didik. Setelah itu, peserta didik berganti pakaian untuk melanjutkan aktivitas ke destinasi selanjutnya. 

Destinasi keempat yang dikunjungi peserta didik, yaitu Malioboro. Di sana peserta didik dibebaskan untuk ke mana saja dalam kelompok jalan-jalannya. Ada berbagai aktivitas yang peserta didik didik lakukan, seperti berkeliling tempat-tempat, membeli oleh-oleh, masuk ke rumah hantu, berfoto-foto, dan lainnya. Peserta didik juga diberi kupon makan malam. Setelah itu, peserta didik kembali ke hotel untuk membersihkan dan membereskan barang-barang, serta mengumpulkan HP. 

Perjalanan hari ketiga peserta didik di Yogyakarta, memulai hari dengan mandi dan sarapan di hotel sambil membawa barang bawaan. Ada beberapa tempat terakhir yang akan dikunjungi peserta didik. Destinasi pertama adalah perjalanan menuju Keraton Yogyakarta. Di sana, peserta didik dijelaskan makna dari setiap sudut keraton. Peserta didik juga berfoto sebagai kenangan. Destinasi Kedua menuju Ganjuran. Di sana peserta didik berdoa masing-masing dan berkeliling melihat-lihat area Gereja Ganjuran. Destinasi ketiga yaitu pusat oleh-oleh DJava di sana kami membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Destinasi keempat yaitu Candi Prambanan, ini menjadi destinasi terakhir yang dikunjungi peserta didik di Yogyakarta. Di sana peserta didik mendengarkan penjelasan dari pengelola candi mengenai sejarah candi, nama-nama candi, batu, dan patung yang ada di sana. Setelah selesai, peserta didik melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta dan berhenti untuk makan malam di RM Kurnia Kendal. Perjalanan berlanjut, peserta didik beristirahat di bus dan sampai di Jakarta sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Studi lapangan memberi pengalaman dan warna bagi pembelajaran peserta didik kelas 8 SMP Tarakanita 3. Peserta didik dapat belajar mengunjungi tempat bersejarah dan lingkungan secara bersamaan. Perjalanan studi lapangan kali ini menjadi studi lapangan pertama yang diselenggarakan sejak pandemi terjadi. Terima kasih Yogyakarta untuk kenangannya.  


HPSN 2025 Sekolah Tarakanita 3

Pembuatan Eco Enzym: Aksi Nyata Sekolah Tarakanita 3 dalam

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional

 

Tanggal 21 Februari menjadi peringatan penting di Indonesia, yaitu Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Peringatan ini muncul sebagai respons kejadian longsor sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, tahun 2005 silam. Kejadian memilukan ini menjadi latar belakang peringatan HPSN se-Indonesia. Kejadian tragis memakan 150 korban jiwa menyadarkan dan mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik secara sadar dan berkelanjutan. Peringatan ini menjadi titik balik penyadaran masyarakat tentang permasalahan sampah di Indonesia.  

Sekolah Tarakanita 3 turut berpartisipasi merayakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini. Peserta didik, guru, dan karyawan Sekolah Tarakanita 3 merayakan momen ini dengan mengadakan pembuatan eco enzyme. Pembuatan eco enzyme ini menggunakan tiga bahan utama, yaitu molase, kulit buah, dan air. Proses pembuatan eco enzyme dipandu oleh Bapak Heri yang menunjukkan tahap-tahap atau urutan secara langsung. Sekolah Tarakanita 3 mengundang pula Kak Francine Widjojo, alumni anggota DPR sekaligus Sekolah Tarakanita 3. Tanggapan positif dari Kak Francine Widjojo yang menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata Sekolah Tarakanita 3 menerapkan nilai-nilai peduli lingkungan. Dengan begitu, value proposition Sekolah Tarakanita 3 sebagai “Sekolah Sahabat Lingkungan” terwujud melalui tindakan mengolah sampah kulit buah menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat. 



HPSN 2025 Sekolah Tarakanita 3

Pembuatan Eco Enzym: Aksi Nyata Sekolah Tarakanita 3 dalam

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional

 

Tanggal 21 Februari menjadi peringatan penting di Indonesia, yaitu Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Peringatan ini muncul sebagai respons kejadian longsor sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, tahun 2005 silam. Kejadian memilukan ini menjadi latar belakang peringatan HPSN se-Indonesia. Kejadian tragis memakan 150 korban jiwa menyadarkan dan mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik secara sadar dan berkelanjutan. Peringatan ini menjadi titik balik penyadaran masyarakat tentang permasalahan sampah di Indonesia.  

Sekolah Tarakanita 3 turut berpartisipasi merayakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini. Peserta didik, guru, dan karyawan Sekolah Tarakanita 3 merayakan momen ini dengan mengadakan pembuatan eco enzyme. Pembuatan eco enzyme ini menggunakan tiga bahan utama, yaitu molase, kulit buah, dan air. Proses pembuatan eco enzyme dipandu oleh Bapak Heri yang menunjukkan tahap-tahap atau urutan secara langsung. Sekolah Tarakanita 3 mengundang pula Kak Francine Widjojo, alumni anggota DPR sekaligus Sekolah Tarakanita 3. Tanggapan positif dari Kak Francine Widjojo yang menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata Sekolah Tarakanita 3 menerapkan nilai-nilai peduli lingkungan. Dengan begitu, value proposition Sekolah Tarakanita 3 sebagai “Sekolah Sahabat Lingkungan” terwujud melalui tindakan mengolah sampah kulit buah menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat. 



LDK OSIS SMP TARAKANITA 3

mengadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan atau LDK yang ditujukan bagi pengurus OSIS. Kegiatan ini dapat berpengaruh bagi peserta untuk mengetahui ilmu-ilmu baru seperti sikap apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang baik dan efektif. Tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta serta melatih sikap kepemimpinan.

Pada tanggal 3 Februari 2025 dan 4 Februari 2025, Tarakanita Wilayah Jakarta mengadakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan atau biasa disebut LDK. Kali ini, LDK berlokasi di Serua Green Village, Depok. Acara LDK biasanya dimulai dengan pendahuluan yang mengenalkan tujuan acara, sambutan, dan perkenalan setiap peserta di dalam kelompok. Rangkaian kegiatan yang terstruktur pada hari pertama, peserta LDK diajak untuk belajar mengenai spiritualitas, dasar kepemimpinan, dan pemimpin efektif di era society. Pada hari kedua, peserta LDK diajak dan diarahkan untuk menghadapi tantangan dalam situasi nyata dalam bentuk permainan yang melatih kerja sama tim.

Peserta LDK memperoleh banyak manfaat melalui kegiatan LDK pengurus OSIS ini. Spiritualitas mengajarkan pentingnya untuk melibatkan Tuhan dan hati nurani di dalam kepemimpinan. Materi dasar kepemimpinan menjadi awal yang baik dalam mengembangkan diri. Materi pemimpin efektif di era society penting karena mengajarkan untuk mengontrol diri, terutama dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang cepat di dunia modern ini. Pada kegiatan LDK ini, peserta LDK tidak hanya dibekali ilmu melalui teori saja, namun ada pula momen dinamika kelompok. Sesi biasanya diawali dengan ice breaking untuk mengenal satu sama lain di dalam kelompok. Selanjutnya, peserta LDK akan diberikan tugas atau tantangan yang dapat melatih kerja sama dan sikap kepemimpinan.

Peserta LDK tidak hanya diberikan pemahaman tentang kepemimpinan saja, tetapi kesempatan untuk bisa belajar menghadapi tantangan dalam situasi nyata. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari pada hari pertama. Pada kegiatan ini, peserta LDK diajarkan pentingnya komunikasi dalam berorganisasi. Komunikasi menjadi faktor utama berjalannya kegiatan atau proses yang dilakukan sebuah organisasi sehingga komunikasi menjadi faktor utama kegiatan atau proses dapat berjalan dengan baik.

Acara LDK ini sangat memberikan pengalaman baru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta. Pada hari pertama, peserta mendapatkan bekal pengetahuan teori tentang kepemimpinan sementara pada hari kedua, mereka dapat langsung mempraktikkan teori tersebut di dalam kelompok. Besar harapannya, peserta LDK mampu membawa ilmu yang didapatkan dari kegiatan LDK ini dalam kepengurusan OSIS sekolah masing-masing.

LDK OSIS SMP TARAKANITA 3

mengadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan atau LDK yang ditujukan bagi pengurus OSIS. Kegiatan ini dapat berpengaruh bagi peserta untuk mengetahui ilmu-ilmu baru seperti sikap apa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang baik dan efektif. Tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta serta melatih sikap kepemimpinan.

Pada tanggal 3 Februari 2025 dan 4 Februari 2025, Tarakanita Wilayah Jakarta mengadakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan atau biasa disebut LDK. Kali ini, LDK berlokasi di Serua Green Village, Depok. Acara LDK biasanya dimulai dengan pendahuluan yang mengenalkan tujuan acara, sambutan, dan perkenalan setiap peserta di dalam kelompok. Rangkaian kegiatan yang terstruktur pada hari pertama, peserta LDK diajak untuk belajar mengenai spiritualitas, dasar kepemimpinan, dan pemimpin efektif di era society. Pada hari kedua, peserta LDK diajak dan diarahkan untuk menghadapi tantangan dalam situasi nyata dalam bentuk permainan yang melatih kerja sama tim.

Peserta LDK memperoleh banyak manfaat melalui kegiatan LDK pengurus OSIS ini. Spiritualitas mengajarkan pentingnya untuk melibatkan Tuhan dan hati nurani di dalam kepemimpinan. Materi dasar kepemimpinan menjadi awal yang baik dalam mengembangkan diri. Materi pemimpin efektif di era society penting karena mengajarkan untuk mengontrol diri, terutama dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang cepat di dunia modern ini. Pada kegiatan LDK ini, peserta LDK tidak hanya dibekali ilmu melalui teori saja, namun ada pula momen dinamika kelompok. Sesi biasanya diawali dengan ice breaking untuk mengenal satu sama lain di dalam kelompok. Selanjutnya, peserta LDK akan diberikan tugas atau tantangan yang dapat melatih kerja sama dan sikap kepemimpinan.

Peserta LDK tidak hanya diberikan pemahaman tentang kepemimpinan saja, tetapi kesempatan untuk bisa belajar menghadapi tantangan dalam situasi nyata. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari pada hari pertama. Pada kegiatan ini, peserta LDK diajarkan pentingnya komunikasi dalam berorganisasi. Komunikasi menjadi faktor utama berjalannya kegiatan atau proses yang dilakukan sebuah organisasi sehingga komunikasi menjadi faktor utama kegiatan atau proses dapat berjalan dengan baik.

Acara LDK ini sangat memberikan pengalaman baru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta. Pada hari pertama, peserta mendapatkan bekal pengetahuan teori tentang kepemimpinan sementara pada hari kedua, mereka dapat langsung mempraktikkan teori tersebut di dalam kelompok. Besar harapannya, peserta LDK mampu membawa ilmu yang didapatkan dari kegiatan LDK ini dalam kepengurusan OSIS sekolah masing-masing.

  • ‹
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • ...
  • 217
  • 218
  • ›

LEADING IN COMPASSION

SMP TARAKANITA 3 JAKARTA

Sahabat Lingkungan

  • smp3_jkt@tarakanita.or.id
  • (021) 5482262
  • Jl. Juraganan 1, Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, Dki Jakarta, dengan kode pos 12210.

USEFUL LINKS
  • Cakupan Wilayah
  • Tentang Logo
  • Gallery
  • Sejarah Sekolah
  • Visi Misi dan Value
  • About
  • About-Profile
  • News
  • Event
  • Article
  • Career
  • Partner
  • Prestasi
GALLERY
View more 
@2020 YAYASAN TARAKANITA