Article Detail
PEMBUKAAN BKSN 2015 DI TARAKANITA 3
TK, SD, dan SMP Tarakanita 3 mengawali bulan kitab suci nasional (BKSN) dengan Perayaan Ekaristi. Ekaristi ini diselenggarakan hari Selasa, 1 September 2015 jam 08.00 – 09.00 di halaman sekolah. Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Pastor Heribertus Feri Tulus, CP. Bacaan pertama dari 1 Tesalonika 5:1-6,9-11, sedangkan bacaan injil dari Lukas 4:31-37. Tema BKSN di Keuskupan Agung Jakarta adalah Aku Bersyukur Kepada-Mu, Penolong dan Allahku
Dalam kotbahnya pastor bercerita sebagai berikut:
Ada orang kaya yang datang kepada Yesus. Orang tersebut minta kepada Yesus untuk tinggal bersamanya, katanya: “Yesus, maukah Engkau tinggal di rumahku?” Jawab Yesus kepadanya: “ Boleh saja, Saudara. Sudah siapkah kamu menerima saya.” Kata orang kaya itu: “Mari kita berangkat!”
Mereka berdua berjalan beriringan menuju rumah orang itu. Akhirnya sampailah mereka. Rumahnya sangat besar, luas, dan megah. Tamannya begitu asri, pohon jeruk dan mangganya sedang berbuah.
Setelah mereka masuk rumah, orang kaya tersebut menunjukkan pada Yesus kamar yang sudah dipersiapkannya. “Yesus, Engkau tinggal di kamar ini,” kata orang Kaya. Kamar itu sangat luas dan mewah. Kamar mandi ada di dalamnya, di dalamnya ada tempat duduk santai, TV dengan PS 4nya, kulkas yang penuh dengan aneka makanan dan buah-buahan. Tempat tidurnya sangat nyaman. Setelah menyerahkan kamar itu kepada Yesus, orang itu pun keluar dari kamar dan menguncinya.
Beberapa hari kemudian, rumah tersebut kedatangan pencuri. Pencuri tersebut mengambil perabotan-perabotan di rumah itu. Orang kaya pemilik rumah itu pun berteriak-teriak: ” tolong Aku, Yesus. Yesus, di mana, Kau?” Tetapi tak tampak olehnya wajah Yesus. Anjing-anjing piaraan orang itu pun menggonggongnya dan mengejar pencuri itu. Akhirnya pencuri lari terbirit-birit, orang kaya pun selamat.
Naas bagi orang kaya itu. Seminggu kemudianperampok datang di rumahnya dan merampoknya. Orang itupun teriak dengan keras: ”Yesus, tolong aku. Tolonglah hamba-Mu ini! Di manakah Engkau, Yesus?” Sekali lagi orang itu tidak melihat Yesus datang membantunya. Akhirnya datanglah satpam yang sedang keliling menhampiri perampok itu dan mengusirnya. Sekali lagi orang kaya itu terselamatkan.
Keesokkan harinya dengan perasaan jengkel orang kaya itu masuk ke kamar Yesus, lalu bertanya: “Yesus, mengapa Engkau tidak menolongku ketika ada pencuri dan perampok datang ke rumah ini? Aku sudah berteriak-teriak minta tolong, tetapi Engkau tidak menolongku.” Jawab Yesus kepadanya: “ Bagaimana Aku bisa menolongmu, engkau mengunci kamar ini rapat-rapat sampai aku tidak bisa keluaruntuk menolongmu? Bukankah kamu telah terselamatkan oleh anjing dan satpam yang telah menolongmu.”
Cerita tersebut mempunyai pesan yang cukup banyak, di antaranya:
- Pintu hati harus kita buka, agar Yesus dapat berkarya dalam diri kita.
- Allah menolong kita melalui semua ciptaannya: sesama, binatang alam sekitar, bahkan peristiwa hidup.
- Biarkanlah Yesus tinggal di dalam hati kita, dan kita membawanya kemanapun kita berada. Dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik berarti kita telah membawa Yesus.
- Allah senantiasa menolong kita, karena itu kita harus bersyukur kepada Tuhan. Wujud syukur yang sangat sederhana contohnya dengan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan seperti: tidak membuang air liur sembarangan, merawat tanaman, dan sebagainya.
-
there are no comments yet